Latar Belakang

Tantangan kehidupan yang dihadapi kaum muslimin saat ini dan yang akan datang begitu beragam. Hal ini sejalan dengan apa yang sudah pernah disinyalir atau di informasikan oleh baginda Rasulullah SAW tentang bagaimana tantangan umat Islam di akhir zaman yaitu berupa meluasnya cobaan-cobaan fitnah yang hampir setiap hari menyelimutinya.

Itulah firnah dajjal, walaupun dajjal dalam bentuk yang sesungguhnya belum terlihat namun secara simbolik dan sifat-sifatnya telah menimbulkan kerusakan diberbagai sektor kehidupan. Inilah yang perlu diwaspadai dan dipersiapkan oleh kaum muslimin untuk bisa menghadapinya.

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)” [Al-Anfaal:60]

Persiapan kekuatan apa sajakah yang perlu dimiliki oleh kaum muslimin saat ini dan yang akan datang? Sumber kekuatan dari segala kekuatan itu tidak lain adalah Al Qur’anul Kariim, firman Allah SWT. Oleh karena itu salah satu yang perlu kita lakukan adalah bagaimana menanamkan nilai-nilai Al Qur’an pada diri kaum muslimin saat ini maupun generasi yang akan datang. Bekal inilah yang perlu dipersiapkan, yaitu dimulai dengan mempelajarinya, menghafalkannya dan mengamalkannya.

“Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran…” [An-Nisa:40]

“…Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah” [An-Nisa:139]

"…Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya” [Ali Imran:79]

Persiapan kekuatan berikut yang juga tak kalah pentingya adalah persiapan ekonomi (kemandirian). Ini penting agar kita jangan sampai terjajah dari sisi ekonomi, walau saat ini sudah terjajah. Namun sedikit demi sedikit rasa ketergantungan/terjajah tersebut harus sudah mulai dihilangkan, yaitu dengan menumbuhkan semangat berwira usaha (berusaha & bekerja), membentuk komunitas (jaringan)yang menggunakan transaksi ekonomi dengan dinar/dirham, dan seterusnya.

…dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[*]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”  [Ali Imran:159] [*] yaitu urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.

“Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja" [Ash-Shafat:61]

Inilah setidaknya yang perlu kita lakukan, mengisi dari setiap batu bata-batu bata peradaban Islam yang telah dijanjikan dan menyongsong dalam kemenangannya. Visi peradaban kedepan adalah bagaimana kita membangun dan menumbuhkan generasi-genarasi yang kuat dan siap dengan berbagaai rintangan dan tantangannya. Persiapan kekuatan ini jauh dari sebelum seseorang yang mengatakan “kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi… :))

Posting Komentar

 
Support : Menara Adzan | Yayasan Anak Teladan | Yayasan BIG
Copyright © 2013. Baitul Maal Nusantara - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger